-->

Cara Membuat Jebakan Offside Di Sepak Bola


Apa itu Jebakan Offside ?


Untuk memahami jebakan offside, anda harus memahami peraturan offisde. Secara umum, pemain yang menyerang dinilai berada diposisi offside jika ia mendekati garis gawang tim lawan dari pada bola dan pemain bertahan paling terakhir. Dengan kata lain, pemain dinyatakan offside jika menerima bola berada diantara pemain bertahan lawan terkahir dan tiang gawang.

Jika pemain dalam posisi offside dan bola diarahkan kepadanya, hakim garis akan mengangkat bendera agar wasit memberikan tendangan bebas kepada tim bertahan. Offside hanya berlaku jika pemain penyerang berada di setengah lapangan wilayah lawan.

Jebakan offside, terdiri dari pemain bertahan yang melangkahkan kaki ke tengah lapangan diwaktu yang tepat. Membiarkan pemain penyerang lawan berada pada posisi offside tepat sebelum rekan tim lawan memberikan umpan kepadanya. Jika dilakukan dengan benar, jebakan offside memungkinkan pemain bertahan lawan memenangkan bola tanpa harus bersusah payah untuk mentackle bola


Bagaimana Cara Membuat Jebakan Offisde ?


Kefektifan jebakan offside sebagai salah satu seni yang tersembunyi di sepak bola. Membicarakannya mudah tetapi melakukannya sulit.

Langkah pertama adalah menjaga garis belakang ( 3 atau 4 pemain bertahan ) membentuk satu garis lurus dilapangan. Ini berarti mereka harus  sejajar dengan garus tengah dan bergerak ke atas atau ke bawah secara serentak dalam situasi bertahan ( dalam situasi menyerang, beberapa pemain bertahan maju untuk membantu penyerangan )

Ketika lawan mulai menyerang, biasanya akan disisakan satu pemain bertahan - biasanya dari bek tengah - untuk menentukan apakah maju atau mundur untuk mengambil keputusan. Keputusan harus diambil berdasarkan posisi menyerang tim lawan.

Sangat sederhana, meski begitu tetap saja professional yang berpengalaman sekalipun mendapat kesulitan ketika mengkoordinasikan timing (pengaturan waktu), pemain bertahan lainnya dan mengidentifikasi pemain lawan yang akan menerima bola.
Baca Juga : Latihan Penyerang/Striker dalam Sepak Bola


Mengapa Menggunakan Jebakan Offide ( Atau Tidak ) ?


Jebakan offisde bisa menjadi sebuah keuntungan atau kerugian. Beberapa tim di Inggris dan Italia menggunakan strategi ini dengan efektif. Tetapi dengan kesalahan sekecil apapun bisa mengakibatkan kerugian yang besar.

Jebakan offisde sangat efektif terhadap tim lawan yang menggunakan bola jauh. Jika tim lawan terbaca dengan memainkan bola panjang maka mereka akan frustasi dan mencoba mencari celah untuk masuk ke area pertahanan.

Jika tim lawan memilih melakukan umpan pendek, jauh lebih beresiko jika menggunakan jebakan offside. Dengan banyaknya aliran bola, pemain bertahan akan kesulitan untuk memutuskan apakah mereka maju atau mundur untuk mengejar pemain penyerang lawan. Hal ini sangat berbahaya jika penyerang mereka memiliki kecepatan yang tinggi, mereka cenderung mengikuti garis bertahan  dan menggunakan kecepatan untuk melarikan diri dari jebakan offside.
Baca juga : Teknik Mengoper Bola Dengan Sempurna

Kunci Menjalankan Perangkap Offside Yang Berhasil


Pemain bertahan perlu memiliki kesadaran akan tiga hal :

  • Melihat keberadaan rekan pemain bertahan lainnya
  • Melihat keberadaan pemain penyerang tim lawan
  • Kecenderungan tim lawan memainkan bola jauh ke depan.
Itulah sebabnya jebakan offside paling tepat untuk tim berpengalaman dengan lini belakang yang solid.

Pentingnya Komunikasi Antar Lini


Fullback, centerback dan kiper perlu terus mengawasi posisi masing-masing dan saling menjaga informasi dengan berteriak keras dan jelas. Biasanya, salah satu centerback yang lebih berpengalaman membuat keputusan untuk menentukan langkah dan kapan dia harus melakukan, yang lain hanya perlu mengikuti. Kesalahan yang kecil akan menjadi perbedaan tendangan bebas atau peluang lawan mencetak gol.

Sangat sulit untuk mempertahankan jebakan offside yang efektif selama 90 menit. Ada kalanya mempertahankan bola ke dalam adalah taktik yang lebih aman.

Cara Membuat Jebakan Offside Di Sepak Bola