Taktik dasar menyerang
Tujuan permainan ini adalah untuk mencetak gol, tetapi kadang pada situasi tertentu seperti kalah dalam score dapat membuat tim tertentu menjadi putus asa dalam mencetak gol. Tips berikut mewakili beberapa metode yang digunakan untuk menguasai permainan dalam menyerang.
Penguasaan bola (Ball Possession)
Selama bertahun-tahun, aturan wajib pelatih dimana-mana adalah 'bergerak' dan 'umpan', dan ajaran ini masih diabadikan dalam penguasaan bola. Cukup sederhana, tim cukup menguasai bola selama mungkin, setiap saat memilih umpan yang tidak beresiko (sering sekali melihat defender maju melewati garis pertahanan)
Dengan gaya permainan seperti ini, terlihat meremehkan lawan. Dengan menjaga tetap menguasai bola, pemain lawan akan frustasi dan keluar dari daerah bertahan mereka. Hal ini kan membuka ruang untuk memberikan umpan kepada penyerang yang sebelumnya rapat oleh pemain musuh. Selain itu dengan memainkan bola, maka pemain lawan akan berlari mengejar bola tersebut hingga ke seluruh lapangan yang berdampak pada stamina musuh dan selanjutnya memungkinkan untuk mengontrol kecepatan pertandingan.
Serangan Balik (Counter Attack)
Dengan 11 pemain berada dilapangan, mencetak gol adalah hal yang sulit dan membutuhkan 'timing' terbaik. Namun, keindahan counter-attack adalah menggunakan kesalahan lawan kemudian mencetak gol.
Dengan bermain sedikit ke belakang dan tetap meninggalkan satu atau dua pemain di depan, hal ini bertujuan dapet mencuri bola dari lawan sedangkan tim lawan dalam posisi menyerang dan demikian mendapat celah untuk melakukan serangan balik. Setelah memiliki bola di tengah lapangan, pemain akan memiliki banyak ruang untuk diberikan kepada penyerang yang dimana telah bersembunyi di tengah daerah musuh dan pastinya tim lawan akan hanya sedikit pemain yang mengantisipasi serangan balik ini.
Taktik ini sementara beresiko dan bergantung pada pertahanan yang solid. Biasanya mendapatkan hasil yang baik apabila pemain bertahan yang memimpin tim dengan formasi (4 - 5 -1 yang artinya hanya menempatkan penyerang tunggal di garis depan dan akan kesulitan jika tim lawan menerapkan 4 defender untuk menjaga pertahanan mereka.)
Bola Panjang / Bola langsung (Long / Direct Ball)
Teknik ini sering di cemooh dikarenakan gaya permainan yang membosankan. Biasanya taktik ini dilakukan karena daripada menghabiskan waktu untuk memilih umpan lebih baik mencari celah kecil dalam pertahanan lawan, dengan memberikan umpan panjang sebagai metode opurtunistik serangan. Dengan mengirimkan bola langsung ke depan atau ketengah lapangan, berharap penyerang akan lolos atau memanfaatkan kesalahan pada defender lawan. Karena sering melakukan long-ball di udara maka harus menempatkan sosok yang kuat bertarung di udara sebagai penerima bola.
Bermain dengan lebar lapangan dan pemain sayap secara bergantian
Sejak jaman Stanley Mathews dan Jimmy Johnstone 'Jinky', sayap menjadi bagian penting dari sepak bola menyerang. Dengan memainkan bola pada lebar lapangan, tim memungkinkan sudut serangan yang berbeda dan menawarkan sejumlah peluang bagi pemain sayap. Memungkinkan pemain bertahan keluar dari posisinya dan maju kedepan sehingga memiliki kemungkinan untuk melakukan umpan silang kepada penyerang yang ada di tengah kotak penalti.
Sebuah perkembangan permainan menggunakan lebar lapangan dengan menggunakan sayap kanan-kiri sebagai alternatif serangan. Jika pemain sayap sering kehilangan bola ketika menghadapi defender lawan, pergantian posisi sayap bisa menjadi terobosan yang efektif.
Baca juga : Aturan Kebugaran Pemain Sepak Bola
Memanfaatkan bola mati (Set pieces)
Sebuah metode umum yang digunakan ketika kekurangan dalam sisi teknis, menggunakan permainan bola mati berarti memanfaatkan semua tendangan bebas, lemparan kedalam dan tendangan sudut. Dengan tidak adanya pemain yang cepat, berkemampuan, dalam posisi ini akan memanfaatkan setiap eksekusi bola mati yang nantinya dikirim ke penyerang yang sudah bersiap ketika bola diberikan.
Taktik dasar bertahan
Perbedaan utama dalam taktik bertahan adalah antara tanggung jawab individu dan tim. Tercermin dari situasi zone defence dan man-to-man yang berubah-ubah.
Daerah pertahanan (Zonal Defence)
Daerah pertahanan pada dasarnya cukup jelas. Untuk menutupi kekurangan pemain atau tim dari kecepatan atau teknik, setiap defender dan gelandang di beri zona tertentu untuk menutupi daerah mereka. Hal ini penting ketika melakukan perebutan bola, sehingga tidak tergantung pada setiap pemain dan tetap menjaga konsentrasi mereka.
Idealnya, pemain lawan menghadapi dua garis dari empat pemain yang mencakup dari setengah lapangan. garis pertahanan ini penting karena, dengan berkomunikasi secara tepat dan juga disinkronkan dengan gerakan, dapat memanfaatkan aturan offside dan mencegah semua bola panjang dan umpan terobosan berhasil. Secara umum, daerah pertahanan pada dasarnya sederhana namun memungkinkan semua pihak untuk menangani serangan dari tim lawan. Namun, tetap berbahaya jika individu gagal untuk menutup areanya di lapangan.
Baca juga : Belajar Tackling Pemain Sepak Bola
Penjagaan satu lawan satu (Man-to-man marking)
Pada dasarnya sangat sederhana, yang dimana bek dan gelandang bertanggung jawab menjaga daerahnya di zonal-defence. Penjagaan satu lawan satu berarti individu-individu tertentu bertugas untuk menjaga pemain lawan tertentu. Man-to-man marking sangat efektif ketika terdapat pemain lawan yang bersifat free role (berperan bebas), memungkinkan pemain untuk mendukung rekan dalam menghadapi lawan dan mengurangi kemungkin musuh melakukan umpan terobosan dan umpang langsung kepada pemain yang akan menyerang.
Namun, man-to-man marking memerlukan disiplin yang luar biasa untuk seorang marker dan pengambilan keputusan yang baik oleh seorang manager tim. Jika pemain bertahan lebih lambat daripada penyerang yang di mark, hasilnya bisa sedikit suram.